Buang air besar berdarah biasanya menjadi salah satu gejala dari wasir. Hal ini bisa saja benar karena memang wasir merupakan salah satu gangguan kesehatan yang bisa menimbulkan gejala pendarahan di anus. Tetapi perlu Anda ketahui juga bahwa ada gangguan kesehatan lainnya yang mungkin bisa menjadi penyebab dari BAB berdarah. Apa saja itu? Berikut beberapa gangguan kesehatan selain wasir yang bisa menimbulkan gejala BAB berdarah:
1. Infeksi Saluran Pencernaan
Umumnya gejala infeksi saluran pencernaan meliputi rasa mual dan muntah. Tetapi bisa juga terdapat gejala lainnya seperti peradangan usus yang diakibatkan dari infeksi bakteri shigella maupun amuba. Peradangan usus atau disentri ini memiliki gejala BAB yang berdarah atau berlendir, mual, muntah nyeri perut hingga demam. Jika tubuh terus kekurangan cairan maka bisa berujung pada kematian.
2. Ulkus Lambung
Lapisan dinding lambung yang terluka dikenal dengan istilah ulkus lambung. Kondisi ini bisa saja terjadi akibat rasa stress, kebiasaan merokok atau terkena infeksi bakteri Helicobacter pylori. Penderita ulkus lambung akan mengalami gejala seperti mual dan muntah, nyeri ulu hati hingga terasa terbakar dan BAB berwarna merah gelap hingga hitam menyerupai aspal.
3. Polip Usus
Polip usus adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus yang menonjol ke dalam lumen usus. Gangguan kesehatan yang satu ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu bertangkai dan tidak bertangkai. Dalam beberapa gejala, ada yang mengalami BAB disertai darah. Meskipun polip usus ada yang berbentuk jinak maupun ganas, semuanya tetap beresiko terkena kanker usus. Umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan sel polip dari si penderita guna memastikan apakah polip usus ini termasuk ganas atau tidak.
4. Kanker Usus
Sampai sekarang, kanker masih termasuk dalam penyakit yang mematikan. Seseorang bisa terkena kanker usus apabila kurang mengkonsumsi serat yang tinggi. Tidak hanya itu, faktor keturunan juga bisa berpengaruh. Gejala dari kanker usus dimulai dari BAB berdarah disertai dengan nyeri perut yang berlangsung lama, sembelit, perubahan bentuk feses menjadi kecil-kecil hingga mengalami penurunan berat badan.
Normalnya, warna feses pada orang yang sehat adalah kuning kecoklatan dan tidak keras maupun cair. Jika warna feses berubah warna menjadi hitam atau merah, itu artinya ada pendarahan di dalam saluran pencernaan. BAB disertai darah tidak boleh disepelekan.
Jika feses terlihat tidak normal, Anda jangan langsung panik dan khawatir berlebihan. Setidaknya Anda harus mengetahui beberapa cara penanganan yang tepat ketika sedang dihadapi dalam kondisi tersebut.
-
Bersihkan dengan Air Bersih
Ada banyak faktor terjadinya BAB berdarah, salah satunya karena ada luka di bagian anus. Luka yang terbuka ini rentan terkena kontaminasi kuman dan bakteri. Maka dari itu penting untuk segera dibersihkan dengan menggunakan air bersih. Ketika dibersihkan pasti akan timbul rasa nyeri, tetapi Anda harus memastikan anus benar-benar bersih dari kotoran apapun.
-
Kompres dengan Es Batu
Jika masih terasa nyeri, Anda bisa mengatasinya dengan cara kompres dengan es batu. Kompres dingin ini bisa mengurangi rasa nyeri dan pendarahan di anus. Pembuluh darah yang terkena suhu dingin maka akan menyempit, inilah yang membuat aliran darah ke anus menjadi terhambat sehingga tidak timbul lagi pendarahan.Pada saat mengompres, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan yang pertama adalah jangan kompres terlalu lama. Sebaiknya lakukan selama 10-15 menit lalu beri jeda sekitar 30 menit baru bisa dikompres ulang. Kedua, tutup es batu dengan kain lap bersih agar tidak langsung menempel dengan kulit anus. Jika langsung menempel maka dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan atau sistem saraf.
-
Tunda Aktivitas Apapun
Jika mengalami pendarahan yang banyak sebaiknya jangan lakukan aktivitas apapun sementara. Istirahatlah dengan cara berbaring untuk menghentikan pendarahan di anus.
Tips Menghindari Pendarahan Saat BAB
Darah yang keluar bersama dengan feses tentu akan terasa nyeri. Belum lagi ditambah rasa khawatir pada saat mengetahui kondisi tersebut. maka dari itu sangat penting untuk bisa menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit apapun. Nah, untuk bisa menghindari terjadinya pendarahan saat BAB, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba.
-
Jangan Tunda BAB
Kebiasaan menunda BAB bisa menjadi pemicu terjadinya pendarahan di dalam anus. Feses yang tertahan di dalam sistem pencernaan akan semakin keras sehingga akan sulit untuk bisa dikeluarkan. Anda diharuskan untuk mengejan kuat-kuat saat BAB. Tekanan kuat saat mengejan inilah yang dapat memicu terjadinya pembengkakan di pembuluh darah sehingga terluka dan keluar darah bersama dengan feses saat BAB.
-
Aktif Bergerak
Malas bergerak justru bisa memperparah kondisi pendarahan Anda ketika BAB. Bagi yang menghabiskan waktu dengan duduk berlama-lama disarankan coba meluangkan waktu setiap 1 atau 2 jam sekali untuk jalan-jalan. Banyak gerak bisa membuat peredaran darah lebih lancar, sehingga resiko pendarahan yang terjadi pada saat BAB dapat diminimalkan.
-
Jaga Berat Badan
Memiliki berat badan yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan. Semakin berat tubuh justru akan membuat tekanan pada pembuluh darah dekat anus juga makin besar. Inilah yang kerap terjadi pada penderita ambeien. Maka dari itu usahakan untuk menjaga berat badan agar tetap ideal dan terhindar dari obesitas. Carilah waktu yang tepat untuk olahraga ringan. Selain itu, jangan lupa untuk mengontrol asupan makanan untuk tubuh. Kurangi kebiasaan makan goreng-gorengan, makanan tinggi karbo atau gula hingga minuman beralkohol.
-
Mengkonsumsi Tinggi Serat
Tubuh membutuhkan asupan serat alami dalam jumlah cukup. Ada banyak sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan yang memiliki kandungans serat yang tinggi. Mengonsumsi makanan serat secara rutin bisa membuat sistem pencernaan semakin sehat, BAB makin lancar, Anda pun bebas dari konstipasi penyebab BAB berdarah.
-
Banyak Minum Air Putih
Mengonsumsi makanan berat juga harus diimbangi dengan banyak minum air putih. Setiap harinya, Anda harus minum minimal 8 gelas. Tubuh yang mendapatkan asupan cairan yang cukup bisa membuat feses lunak, sehingga Anda lebih mudah mengeluarkan feses dan terhindar dari pendarahan saat BAB,
Jika Anda mengalami gejala BAB yang berdarah maka segeralah periksa ke dokter. Tindakan ini untuk mengetahui penyebab utama terkait kondisi yang Anda alami. Tidak semua pendarahan BAB mengarah ke penyebab wasir atau ambeien. Namun, Anda justru harus lebih hati-hati karena dikhawatirkan gejala tersebut bisa saja merupakan gangguan kesehatan lainnya yang lebih berat.
Pendarahan yang masuk dalam skala berat bisa menyebabkan penderitanya mengalami anemia. Gejala tersebut antara lain pusing, mual, sesak nafas, penglihatan kabur, kulit pucat, hingga pingsan. Kondisi seperti ini sudah tidak bisa dianggap sepele lagi. Anda harus mendapatkan penanganan medis yang lebih serius. Jika tidak segera ditangani, kondisi BAB yang berdarah ini dapat berujung pada kematian.
Sumber:
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3619963/bab-berdarah-tak-melulu-akibat-wasir
https://health.kompas.com/read/2020/08/09/133300468/9-penyebab-bab-berdarah-yang-perlu-diwaspadai?page=all
https://www.halodoc.com/artikel/waspadai-6-hal-ini-jika-buang-air-besar-berdarah