Ketika seseorang mengalami BAB (buang air besar) berdarah, rasa panik sering kali muncul. Pasalnya, hal ini merupakan sebuah pertanda bahwa kondisi tubuh sedang dalam keadaan tidak baik. Sayangnya, masih ada orang yang belum memahami dengan tepat pemicu terjadinya BAB berdarah. Padahal, mengenal penyebab masalah kesehatan adalah langkah awal penyembuhan suatu penyakit.
Penyebab BAB Berdarah
Apabila BAB berdarah dan sakit, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah bersikap tenang. Dengan demikian, Anda bisa mengamati gejala yang terjadi dengan pikiran jernih. Menurut para pakar, BAB berdarah dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu hematochezia dan melena. Gejala keduanya berbeda, demikian pula penyebabnya.
Hematochezia
Hematochezia adalah sebuah kondisi pendarahan yang terjadi pada saluran cerna bagian bawah. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya hematochezia, yaitu:
- Divertikulitis. Ini adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada divertikula atau kantong-kantong kecil di saluran cerna. Kantong-kantong ini terbentuk secara tidak normal.
- Radang usus. Ini adalah peradangan yang terjadi pada usus. Penyebabnya bisa jadi karena penyakit Crohn atau bisa juga karena kolitis ulseratif. Penyakit Crohn adalah penyakit radang usus kronis yang menyebabkan peradangan pada seluruh sistem pencernaan, termasuk mulut hingga anus. Kolitis ulseratif adalah peradangan yang terjadi pada rektum dan kolon.
- Polip. Pendarahan pada saat BAB juga bisa disebabkan oleh adanya polip atau jaringan abnormal yang memiliki tangkai. Ukuran polip biasanya kecil, yaitu tidak lebih dari 1,5 cm. Meskipun kecil, kehadiran polip bisa sangat mengganggu.
- Tumor jinak. Penyebab BAB berdarah bisa juga karena adanya kanker jinak di usus besar atau rektum. Keberadaan tumor jinak menyebabkan pendarahan sehingga darah ikut keluar bersama feses.
- Kanker kolon. Kanker ini tumbuh pada jaringan kolon atau usus besar.
- Fisura ani. BAB berdarah juga bisa disebabkan oleh kejadian fisura ani atau luka terbuka yang kebetulan berada di saluran anus.
- Wasir. Penyakit yang disebut juga hemoroid atau ambeien ini adalah nama lain untuk gejala pelebaran pembuluh darah yang terjadi di area anus. Adanya wasir dapat menimbulkan risiko perdarahan dan menyebabkan feses terlihat merah.
Ciri khas hematochezia adalah warna darah yang keluar bersama feses. Pada umumnya, darah masih terlihat berwarna merah karena perdarahan terjadi tidak jauh dari area dubur. BAB berdarah segar ini juga biasanya disertai demam, sakit perut, diare, atau penurunan berat badan. Pada kondisi tertentu, bisa saja BAB berdarah menetes dari anus.
Melena
Berbeda dengan hematochezia, melena adalah pendarahan yang terjadi pada saluran cerna bagian atas. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan melena terjadi, yaitu:
-
- Varises esofagus pecah. Esofagus atau kerongkongan memiliki pembuluh darah vena. Pembuluh darah ini dapat mengalami pelebaran bahkan pecah kemudian berdampak pada feses.
- Gastritis. Gastritis merpakan peradangan yang terjadi pada sebuah lapisan di lambung.
- Tukak lambung. BAB berdarah juga dapat disebabkan oleh luka yang terjadi di permukaan dinding lambung.
- Kanker lambung. Ini adalah kondisi ketika sel kanker yang tidak normal tumbuh di dinding lambung.
- Sindrom Mallory-Weiss. BAB berdarah bisa juga disebabkan oleh robekan pada jaringan yang berada di antara lambung dan area kerongkongan.
Ciri khas melena adalah kondisi feses yang gelap seperti aspal. Teksturnya lunak dan lengket. Feses terlihat berwarna gelap karena darah telah bercampur dengan enzim, bakteri di usus besar, dan asam lambung. Kondisi lainnya yang biasanya terjadi adalah tubuh terasa sangat lelah, mengalami muntah darah, bahkan pingsan.
Baca juga artikel berikut:
Pemicu Ambeien
Setelah mengenal sebab-sebab terjadinya BAB berdarah, Anda tentu memiliki pandangan yang lebih lengkap mengenai kondisi ini. Untuk mengetahui lebih lanjut penyebab pastinya, Anda sebaiknya menjalani diagnosis dokter, baik dengan endoskopi, foto rontgen dengan kontras barium, angiografi, pemeriksaan radionuklir, atau laparotomi.
Apabila ternyata ditemukan bahwa penyebabnya adalah ambeien, tindakan pengobatan bisa dilakukan. Di samping itu, Anda perlu mengenali pemicu terjadinya ambeien yang menyebabkan BAB berdarah. Dengan demikian, pemicu ini dapat dihindari.