Ini Bahaya Penyakit Ambeien Berdasarkan Stadium Keparahan
Bahaya penyakit ambeien harus Anda waspadai sejak muncul gejala awal, seperti BAB berdarah dan sembelit. Pasalnya, ambeien yang tidak segera ditangani bisa memicu gangguan kesehatan lain. Mulai dari anemia, pendarahan, matinya jaringan sekitar anus, sampai kanker.
Bahaya Penyakit Ambeien Luar
Ambeien luar menyerang bagian bawah kulit area pelepasan. Meski tidak berbahaya, ambeien eksternal menimbulkan efek perih dan gatal. Hal itu karena banyak saraf di dekat lubang anus yang terasa sakit saat ada tekanan.
Tekanan tersebut terjadi ketika buang air besar. Dalam kondisi ini, wasir ikut terdorong keluar bersama tinja sehingga menyebabkan penggumpalan. Akibatnya, warna ambeien menjadi biru keunguan dan pembuluh darah membengkak.
Selain membengkak, pembuluh darah rentan terluka serta mengeluarkan darah merah. Jika dibiarkan, hal itu bisa memicu peradangan di area anus.
Bahaya Ambeien Berdasarkan Stadium
Sekitar 54 persen orang dari berbagai negara dinyatakan mengidap ambeien. Sebagian besar pengidap ambeien tersebut menemui dokter ketika memasuki stadium lanjut. Padahal, setiap stadium memiliki gejala yang jelas. Berikut ulasannya.
- Stadium 1
Gejala sembelit dan BAB berdarah berlanjut dengan membesarnya pembuluh vena di bagian anus. Karena pembesaran vena tidak signifikan, pengidapnya belum merasakan indikasi apa pun.
Indikatornya baru terlihat saat pengidap melakukan tindakan endoskopi. Metode ini menggunakan alat endoskop, yakni selang lentur yang dimasukkan ke bagian pelepasan. Selang tersebut dihubungkan dengan kamera dan monitor supaya bisa menampilkan hasil pemeriksaan.
- Stadium 2
Memasuki stadium 2, pengidap ambeien bisa merasakan perubahan ukuran pembuluh vena. Selain itu, pembuluh vena dapat keluar dan masuk kembali ke anus secara spontan. Meski begitu, belum terjadi pendarahan pada anus.
Jika dibiarkan, rasa panas dan gatal di bagian anus semakin parah. Sensasinya bisa meningkat ketika buang air besar atau duduk terlalu lama.
Untuk mengurangi sensasi gatal dan panas, cobalah berendam di bak berisi air hangat setiap hari. Jangan lupa, imbangi dengan memperbanyak minum air putih. Kemudian, hindari mengejan terlalu kuat saat buang air besar.
- Stadium 3
Gejala ambeien stadium 3 ditandai dengan keluarnya benjolan dari anus. Namun, benjolan tersebut tidak bisa masuk secara otomatis. Anda harus menggunakan jari untuk memasukkan benjolan ke dalam pelepasan.
Indikasi lainnya, muncul rasa panas ketika buang air besar terlalu lama. Dampak paling berbahaya terjadi saat kontraksi; pembuluh vena bisa pecah dan berdarah. Untuk mengurangi efek negatif ini, pengidap sebaiknya menjalani prosedur pengangkatan benjolan.
Jika Anda tidak ingin menjalani operasi pengangkatan, ikuti tindakan medis berupa penyuntikan. Bagian yang disuntik adalah benjolan di anus. Tujuannya supaya bisa menghambat pertumbuhan pembuluh darah vena menjadi wasir.
- Stadium 4
Stadium 4 merupakan tahap akhir dari penyakit ambeien. Artinya, pengidap ambeien mengalami gejala kronis, seperti pendarahan, penurunan hemoglobin, dan kekurangan darah. Di samping itu, benjolan yang muncul berukuran besar sehingga sulit dimasukkan ke pelepasan.
Solusinya, benjolan tersebut harus dikecilkan untuk mengurangi dampak buruk. Salah satu caranya dengan mengurangi berat badan. Pasalnya, berat badan berlebih bisa memicu tekanan di bawah tubuh yang memicu ambeien.
Di samping itu, Anda harus mengurangi konsumsi garam selama masa penyembuhan ambeien. Hal itu karena garam dapat menahan cairan di sistem peredaran darah. Saat cairan tersebut tersumbat, pembesaran pembuluh darah vena terjadi di area anus dan sekitarnya.
- Ambeien Strangulata
Pemicu utama ambeien strangulata adalah penyumbatan suplai oksigen ke wasir yang mengalami prolaps rektum. Kondisi ini terjadi manakala bagian usus besar berada di luar pelepasan. Jika tidak segera ditangani, jaringan di area anus bisa mati rasa.
Bagaimana Mengobati Ambeien Stadium Lanjut?
Ambeien yang telah memasuki stadium lanjut bisa disembuhkan dengan beberapa cara, salah satunya operasi. Tindak medis ini diawali dari pembiusan lokal dan pemberian obat penenang pada pasien. Untuk metode pembiusan, bisa menggunakan bius spinal atau umum, tergantung kondisi fisik pasien.
Proses operasi dimulai dengan membedah benjolan di bagian anus menggunakan pisau, cautery pencil, atau laser. Agar pendarahan tidak berlebihan, pembuluh darah vena diikat. Kemudian, dokter mengangkat benjolan tersebut beserta bagian yang meradang.