Rangkaian Pemeriksaan yang Dilakukan pada Penderita Wasir
Sesuai namanya, prosedur anoskopi dilakukan dengan menggunakan bantuan alat bernama anoskop yang berbentuk tabung kecil yang keras dengan lampu di bagian ujungnya. Alat inilah yang dapat membantu melihat keadaan rectum.
Sebelum menjalani anoskopi, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan, yaitu:
- Berdiskusi dengan dokter terkait manfaat dan resiko dari metode ini
- Pemeriksaan medis pada pasien
- Pemberian obat pencahar dengan tujuan mengosongkan kandung kemih
Prosedur Anoskopi
Setelah semua persiapan dilakukan, maka akan dilakukan metode anoskopi dengan prosedur:
- Karena nanti alatnya akan dimasukkan ke dalam anus, maka dokter akan meminta pasien untuk membuka bagian bawah dan celana dalam.
- Selanjutnya pasien akan diminta berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi miring dan membungkuk. Bisa juga dokter meminta pasien untuk berbaring dalam posisi tengkurap.
- Selanjutnya dokter akan mengoleskan gel (pelumas) pada alat anoskop
- Untuk memudahkan anoskop masuk, biasanya dokter akan meminta pasien untuk mengejan.
- Setelah anoskop berhasil masuk, maka dokter akan memeriksa kondisi anus maupun rectum Setelah mendapat hasil, maka alat anoskop akan dilepaskan perlahan.
Kolonoskopi
Untuk mengecek adanya ambeien pada pasien yang telah berusia 40 tahun ke atas, dokter bisa saja melakukan serangkaian pemeriksaan tambahan, di antaranya kolonoskopi. Kolonoskopi dilakukan menggunakan tabung fleksibel dan tipis berbentuk tabung dengan kamera pada ujungnya. Kolonoskopi di klaim efektif untuk menemukan beragam masalah, mulai dari tumor hingga polip.
Persiapan Kolonoskopi
Kolonoskopi adalah metode yang harus dilakukan dengan hati-hati. Biasanya metode ini tidak disarankan bagi penderita radang usus berat karena beresiko membuat usus robek. Wanita hamil juga tidak disarankan menggunakan metode ini.
Sebelum kolonoskopi dilakukan, maka ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu:
Membersihkan Usus
Sebelum diperiksa, pasien akan diminta untuk membersihkan usus dari kotoran. Untuk itu, biasanya dokter biasanya akan menyarankan beberapa hal, di antaranya:
- Pemberian obat pencahar yang dikonsumsi h-1 sebelum kolonoskopi dan pagi hari sebelum proses kolonoskopi
- Hanya mengkonsumsi makanan lunak dan air putih h-1 sebelumnya
- Berpuasa sebelum kolonoskopi dilakukan
- Jika memang Anda mengkonsumsi obat-obatan, biasanya dokter akan meminta Anda untuk menghentikan sementara konsumsi obat, suplemen, dan vitamin 1 minggu sebelum kolonoskopi.
Pasien yang akan melakukan tindakan kolonoskopi juga harus diantar, karena ia akan berada dalam pengaruh obat bius setidaknya 24 jam ke depan, sehingga tidak diperkenankan berkendara sendirian.
Prosedur Kolonoskopi
Sebelum tindakan kolonoskopi dilakukan, dokter akan memberikan obat bius terlebih dahulu. Dalam beberapa kasus, dokter akan mengkombinasikan obat Pereda nyeri dengan obat bius untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang akan terjadi selama prosedur. Tindakan selama kolonoskopi ini di antaranya:
- Pasien akan berbaring menghadap ke samping dengan lutut yang diangkat ke dada
- Dokter akan mulai memasukkan alat bernama kolonoskop berupa selang lentur dengan kamera pada bagian ujungnya ke anus pasien. Kolonoskop akan didorong hingga mencapai usus besar. Dengan kamera yang ada, gambar akan dikirimkan melalui monitor.
- Setelah selang mencapai usus besar, maka akan ditiupkan udara dengan tujuan agar usus mengembang dan dinding usus dapat terlihat jelas pada monitor. Biasanya pasien akan merasakan sedikit nyeri dan kram. Pasien akan diminta untuk menarik nafas secara lembut untuk mengurangi rasa sakitnya.
- Sesampainya di bukaan usus kecil, kolonoskop akan ditarik perlahan sembari memeriksa kondisi usus besar sekali lagi. Jika memang diperlukan, biasanya dokter akan menggunakan alat khusus untuk mendapatkan sampel jaringan hingga mengangkat jaringan abnormal pada usus.
- Biasanya prosedur ini akan memakan waktu 30-60 menit
Setelah menjalankan metode ini, maka akan didapatkan gambaran kolonoskopi. Saat didapatkan gambaran yang kurang jelas, maka dokter bisa saja mengulang tindakan kolonoskopi. Jika memang ada bagian yang bisa dijangkau menggunakan kolonoskopi, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan tambahan berupa x-ray.
Pasca Kolonoskopi
Setelah tindakan kolonoskopi dilakukan, biasanya pasien diharuskan untuk tetap berada di ruang perawatan setidaknya 1-2 jam atau hingga pengaruh obat bius akan berkurang. Pasca kolonoskopi, umumnya pasien akan merasa kembung dan kram. Namun, keluhan ini akan mereda dengan sendirinya.
Saat dokter tidak menemukan kondisi yang abnormal di dalam tubuh pasien, maka hasil kolonoskopi dinyatakan negatif, namun dokter akan menyarankan untuk kolonoskopi ulang dalam jangka waktu 5-10 hari kemudian bagi pasien yang beresiko terkena kanker usus.
Sebaliknya jika kolonoskopi menunjukkan adanya gejala abnormal pada tubuh pasien, maka dokter akan menyatakan hasilnya positif. Dokter akan meneliti sampel jaringan yang telah diambil di laboratorium. Kolonoskopi ulang dapat dilakukan ulang apabila terjadi beberapa kondisi, di antaranya:
- Pandangan kamera pada kolonoskop tertutup sisa feses pada usus
- Dokter menemukan adanya polip lebih dari satu yang dikhawatirkan akan berkembang menjadi kanker dengan diameter lebih dari 1 cm.
Sumber :
https://www.halodoc.com/artikel/4-penyakit-ini-bisa-diketahui-dengan-colok-dubur
https://www.alodokter.com/kolonoskopi-ini-yang-harus-anda-ketahui#:~:text=Kolonoskopi%20dilakukan%20dengan%20menggunakan%20kolonoskop,abnormal%20di%20dalam%20usus%20besar.