Tips Cegah Sembelit dan Wasir Selama Berpuasa
Sembelit menjadi salah satu masalah kesehatan yang kerap kali menghampiri saat berpuasa, perubahan jam makan dan pola makan menjadi salah satu pemicu munculnya penyakit ini. Sembelit sendiri menjadi pemicu terjadinya wasir atau ambeien
Bagi penderita wasir tentu mengetahui bagaimana rasa tidak nyamannya saat menderita penyakit ini. Karena itu, kita harus mengurangi pemicunya, yaitu sembelit dengan tetap menjaga tubuh selama berpuasa.
Sembelit
Sembelit adalah kondisi di mana feses sulit dikeluarkan akibat keras. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya minum, berubahnya pola makan dan aktivitas. Selama puasa, kebanyakan orang mengurangi aktivitasnya. Seseorang dapat dikategorikan ke dalam sembelit saat mengalami kesulitan buang air besar, frekuensi BAB yang kurang dari 3 kali dalam seminggu, hingga ada rasa mengganjal di bagian anus dan perut yang terasa penuh.
Sembelit sendiri memicu terjadinya penyakit wasir yang menyebabkan penderitanya tidak dapat beraktivitas dengan nyaman. Untuk menghindari sembelit, cobalah mengikuti tips di bawah ini:
Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
Komponen terbesar yang ada di dalam tubuh manusia adalah air. Hampir 60-70% berat tubuh terdiri dari air. Selain menjaga tubuh, air juga berperan untuk melunakkan tinja, sehingga Anda tidak perlu lagi mengejan dan kesulitan saat BAB. Inilah pentingnya mengkonsumsi air putih. Namun, kebutuhan air masing-masing orang akan berbeda, tergantung pada aktivitas masing-masing orang.
Untuk menghitung berapa banyak kebutuhan air, Anda bisa menggunakan rumus berat badan x 30 mL. Jadi, jika Anda memiliki berat badan 60 kg, maka kebutuhan air adalah 60 kg x 30 mL. Maka kebutuhan air yang dibutuhkan adalah 18000 mL atau 1,8 liter per harinya.
Jumlah di atas belum bisa dijadikan patokan, karena semakin tinggi aktivitas orang tersebut, maka jumlah air yang dibutuhkan tentu lebih banyak. Misalnya saja ternyata si A berprofesi sebagai kuli bangunan yang bekerja mengandalkan tenaga, maka jumlah air yang dibutuhkan tentu lebih banyak dibandingkan si B yang hanya rebahan di kamar saja.
Mengkonsumsi Makanan Kaya Serat
Mengkonsumsi makanan yang kaya serat saat berbuka puasa mampu membantu mencegah terjadinya sembelit. Makanan kaya serat juga membantu seseorang untuk kenyang lebih lama. Penuhi asupan serat dengan mengonsumsi buah, sayur, dan biji-bijian.
Olahraga Ringan
Berpuasa bukan halangan untuk tetap hidup sehat dan berolahraga. Pastikan tubuh tetap fit dan bugar dengan berolahraga. Tak harus olahraga yang berat, namun Anda bisa memilih olahraga yang ringan, seperti berjalan kaki, yoga, atau lainnya
Pilih waktu olahraga yang tepat. Sebaiknya hindari olahraga saat siang hari. Ganti waktu olahraga saat menjelang berbuka.
Sembelit Menjadi Wasir
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa sangat tidak disarankan untuk mengejan terlalu keras, karena saat mengejan inilah rectum dan anus dapat tertekan dan mengalami pembengkakan. Pembengkakan yang terjadi pada pembuluh darah anus inilah yang seringkali dikenal dengan wasir. Medis sendiri menyebut ambeien atau wasir dengan istilah hemoroid.
Hemoroid sendiri dibagi menjadi dua, yaitu hemoroid internal (dalam) dan eksternal (luar)
Hemoroid Internal
Saat benjolan wasir tak mampu diraba dan dilihat menggunakan mata, lalu letaknya berada di dalam anus, inilah yang dinamakan hemoroid internal.
Hemoroid Eksternal
Saat benjolan berada di area luar anus dan dapat diraba dengan tangan, maka inilah yang dinamakan hemoroid eksternal. Hemoroid eksternal biasanya akan keluar saat mengejan. Jika sudah mengalami gejala wasir seperti di atas, maka segeralah berkonsultasi ke dokter, karena biasanya akan disertai gejala lain yang juga mengganggu, di antaranya:
- BAB berdarah (keluarnya darah pada permukaan feses).
- Rasa nyeri dan gatal di bagian anus.
- Membengkaknya bagian anus.
- Keluarnya lendir saat BAB.
Untuk memastikan penyakit yang diderita, umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan dan memeriksa penyakit yang pernah diderita pasien sebelumnya (anamnesis). Selain itu, akan dilakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan penunjang. Salah satunya menggunakan anuskop.
Wajibkah Berpuasa Saat Ambeien?
Berpuasa menjadi kewajiban bagi setiap umat muslim. Anda harus memastikan kondisi tubuh baik dan siap untuk menjalankan ibadah puasa. Namun, bagaimana jika Anda menderita sebuah penyakit seperti wasir? Seperti diketahui wasir membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Lalu wajibkah berpuasa?
Dikutip dari Al-Falah dan beragam sumber, luka atau darah yang keluar saat ambeien adalah luka yang tidak dapat dikendalikan dan akan terus mengalir, sehingga tidak membatalkan puasa. Penderita ambeien tetap dapat beribadah sesuai kemampuan, baik berdiri, duduk, maupun tiduran.
Sayangnya ambeien memang benar-benar membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan tak jarang membuat penderitanya menahan sakit dan harus menggunakan bantuan jarinya untuk memasukkan benjolan yang terjadi pada tempatnya.
Jika memang wasir tak tertahankan dan menyebabkan Anda tidak kuat menjalankan puasa, maka tidak apa jika tidak mampu menjalankan ibadah puasa. Islam sendiri memberi keringanan bagi beberapa golongan untuk tidak berpuasa, di antaranya adalah orang yang sakit, namun orang ini nantinya diharuskan untuk mengqodho’ (mengganti) puasanya saat sudah sembuh.
Terlebih jika berpuasa justru dapat memperburuk kondisi wasir, maka sebaiknya Anda tidak berpuasa dahulu hingga kondisi Anda benar-benar sehat.
Apakah Puasa Memiliki Dampak Terhadap Wasir
Seperti perintah Allah, saat berpuasa tubuh harus menahan lapar dan haus antara 12-15 jam per harinya. Kondisi ini sebenarnya tidak hanya melegakan usus dan perut saja, namun juga mengurangi beberapa kelenjar yang dibutuhkan, seperti kelenjar pencernaan, kelenjar ludah, pankreas, hingga hati.