Wasir Pada Bayi
Wasir atau ambeien dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin atau etnis. Tetapi sering kali dialami oleh orang dewasa dan tidak menutup kemungkinan hal ini terjadi pada anak-anak bahkan bayi sekali pun.
Rasa tidak nyaman bisa membuat bayi rewel dan menangis. Wajar jika Anda merasa khawatir dan stres ketika hal ini terjadi pada bayi Anda. Ketahuilah apa itu wasir dan apa penyebabnya sebelum Anda melakukan penanganan yang tidak tepat.
Apa itu Wasir?
Wasir adalah sebuah kondisi di mana pembuluh darah pada rektum atau anus mengalami pembengkakan sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman. Wasir internal membengkak di dalam anus, dan wasir eksternal membengkak di dekat lubang anus.
Mengalami wasir tentunya merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan karena mengganggu kenyamanan. Tetapi pada umumnya wasir atau ambeien bukanlah ancaman serius dan dapat diobati dengan berbagai metode.
Selama buang air besar, jaringan anus membengkak dengan darah untuk membantu mengontrol pergerakan otot-otot untuk mendorong kotoran keluar. Namun saat wasir terjadi, jaringan anus mengalami peningkatan tekanan yang menyebabkan pembengkakan dan peregangan berlebihan.
Wasir disebabkan karena terjadinya peningkatan tekanan di sekitar anus. Pada umumnya wasir ditemukan paling banyak pada orang yang mengalami sembelit. Tetapi ada penyebab lain yang sering dijumpai di tengah masyarakat.
Contohnya seperti terlalu keras atau terlalu sering mengejan ketika buang air besar, diare, duduk di toilet terlalu lama, kelebihan berat badan dan bahkan sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh wanita yaitu kehamilan. Sebetulnya, siapa pun dapat menderita wasir tetapi yang paling sering mengalami adalah orang dewasa.
Penyebab Wasir pada Bayi
Jika khawatir bayi Anda mengalami wasir karena gejala yang ditunjukkan, Anda tidak perlu panik. Bayi atau anak-anak memiliki persentase kemungkinan lebih kecil untuk mengidap wasir. Jarang ditemukan kasus wasir pada bayi atau anak-anak di tengah masyarakat umum.
Terdapat sebuah studi tentang masalah anorektal pada anak-anak menemukan kejadian wasir hanya 4,2%. Risiko wasir menjadi signifikan ketika bayi berubah menjadi remaja dan dewasa muda.
Ada keadaan di mana bayi bisa mengalami wasir. Contohnya seperti saat bayi mengalami diare sehingga menyebabkan bayi buang air besar berulang kali. Ekskresi tinja yang sering dapat menyebabkan jaringan wasir.