Wasir Pada Bayi
Selain itu ada alasan lainnya yaitu faktor keturunan. Beberapa bayi dapat mengembangkan wasir karena anomali pada saluran pencernaan. Mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut dapat lebih rentan terhadapnya.
Gejala Wasir pada Bayi
Seperti yang kita tahu bahwa bayi memiliki keterbatasan berkomunikasi sehingga mereka tidak dapat memberitahu apa yang mengganggu mereka. Waspada dan perhatikan gejala yang terjadi pada bayi Anda. Meskipun jarang terjadi, jika Anda melihat benjolan atau pembengkakan danteriritas di sekitar anus, maka hal tersebut bisa menjadi indikasi terjadinya wasir.
Terdapat gejala-gejala umum wasir yang bisa terjadi pada orang dewasa, remaja dan bahkan bayi sekali pun. Umumnya disebabkan oleh konstipasi atau fisura anus. Gejalanya seperti munculnya garis-garis darah merah terang di tinja, lendir bocor dari anus, menangis saat buang air besar dan feses yang keras dan kering.
Selain itu wasir juga menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman di daerah panggul bagian bawah. Bayi yang mengalami wasir akan berulang kali mencoba menyentuh area pantatnya. Balita yang lebih tua mungkin sering menggaruk pantatnya dan bahkan mungkin mengeluhkan ketidaknyamanan di sekitar anusnya.
Jika Anda mengira bayi Anda menderita wasir maka segeralah pergi ke dokter anak dan mendapatkan diagnosis karena terdapat suatu kemungkinan yang berbeda. Dalam beberapa kondisi ekstrim, gejala darah dalam tinja dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius. Pada kasus yang ringan, Anda dapat melakukan perawatan mandiri di rumah.
Cara Menangani Wasir pada Bayi
Penyebab wasir yang paling umum adalah sembelit sehingga penting untuk memantau apa yang dikonsumsi bayi Anda. Jika masih dalam masa menyusu (ASI) maka kecil kemungkinan terjadinya wasir pada buah hati.
Tetapi jika sumber utama makanan mereka adalah susu formula atau transisi ke makanan padat sudah dimulai, ada kemungkinan bayi Anda akan mengalami sembelit. Sedangkan pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, sembelit sering kali disebabkan oleh kurangnya asupan serat, hidrasi, dan olahraga.
Konsultasikan kondisi bayi Anda pada dokter. Kemungkinan mereka akan menyarankan tambahan makanan untuk si kecil seperti air mineral, jus apel murni, buah pir yang telah dihaluskan dan sereal. Pada kondisi tertentu, dokter anak kemungkinan akan menyarankan supositoria gliserin bayi.
Salah satu kondisi yang mungkin bisa membuat Anda khawatir ketika bayi Anda mengalami sembelit adalah fisura anus. Jika Anda melihat darah saat menyeka dubur bayi ketika akan membersihkan tinja, maka kemungkinan penyebabnya adalah fisura anus.
Fisura anus adalah robekan sempit pada jaringan lembab yang melapisi anus. Ini sering disebabkan oleh buang air besar yang keras. Fisura anus biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi orang tua dianjurkan lebih sering untuk mengganti popok bayi.