BAB Berdarah dan Sakit, Apa Penyebabnya?
Apakah Anda mengalami BAB berdarah dan sakit dalam waktu lama? Waspadalah; BAB berdarah bisa jadi disebabkan oleh penyakit serius di tubuh Anda. Menurut Benny Philippi—dokter ahli bedah digestif di rumah sakit MRCC Siloam—darah yang keluar dari anus biasanya berwarna merah cerah sampai gelap.
Pada beberapa kasus, keluarnya darah tidak hanya menimbulkan rasa nyeri, tetapi juga membuat badan lemas. Bahkan, ada penderita BAB berdarah yang mengalami pingsan dan kehilangan berat badan. Jadi, apa saja penyebab utamanya? Simak ulasan berikut ini.
1. Fistula Ani
Infeksi kelenjar pada anus merupakan penyebab utama munculnya fistula ani. Infeksi tersebut lantas berkembang menjadi abses yang berisi nanah. Lambat laun, abses mengeluarkan nanah dan membentuk lubang kecil. Lubang berada di antara kulit sekitar anus dan ujung usus besar.
Di samping lubang kecil akibat abses, fistula ani pun disebabkan oleh gangguan saluran cerna bagian bawah. Tidak hanya itu, beberapa gangguan kesehatan seperti tuberkulosis, komplikasi pascaoperasi daerah anus, dan diverticulitis juga menjadi penyebab fistula ani.
Penderita fistula ani kerap merasa cepat lelah dan demam. Biasanya, gejala ini disertai iritasi di sekitar anus, tinja berdarah, dan nyeri saat buang air besar.
2. Anal Fissure
Tinja keras, berukuran besar, dan menimbulkan rasa sakit saat keluar; itulah pemicu awal anal fissure. Dalam kondisi demikian, anus kerap mengalami pendarahan. Area sekitar otot sfingter—di bagian lubang pelepasan—pun tampak tegang.
Ketika otot stingfer menegang, otomatis suplai darah ke bagian pelepasan berkurang. Padahal, jaringan kulit dan mukosa di lubang pelepasan dalam kondisi luka. Akibatnya, luka tersebut sulit untuk sembuh.
Meski begitu, Anda bisa mengurangi dampak negatif luka dengan mengonsumsi makanan berserat yang dapat melancarkan buang air besar. Selain itu, perendaman area pinggul dan pelepasan menggunakan air hangat, bisa meredakan ketegangan otot sfingter.
Jika anal fissure tidak kunjung sembuh dalam waktu dua bulan, segera periksakan diri ke dokter. Karena mestinya, pemulihan anal fissure berlangsung selama kurang lebih 4—6 minggu.
3. Wasir
Munculnya penyakit wasir diawali dengan gejala nyeri saat buang air besar, berdarah merah segar, dan area pelepasan terasa gatal. Indikasi wasir harus Anda waspadai jika terlihat benjolan di lubang anus. Pemicu utama dari semua gejala tersebut adalah melebarnya pembuluh darah vena di daerah pelepasan yang mengakibatkan radang.
Selain pelebaran pembuluh darah vena, wasir juga disebabkan oleh berat badan berlebih dan aktivitas duduk yang terlalu lama. Tidak hanya itu, mengejan terlalu kuat saat buang air besar dan diare, bisa menjadi pemicu awal penyakit wasir.
Untuk mengurangi dampak peradangan saat wasir, cobalah mengoleskan cuka apel ke area anus. Jika tidak ada cuka apel, bisa digantikan dengan lidah buaya, bawang putih, atau akar batu. Jangan lupa, konsumsi makanan kaya serat dan perbanyak minum air putih supaya feses menjadi lunak.
BAB berdarah dan sakit bisa menyerang siapa saja, tetapi Anda dapat mencegahnya. Mulai sekarang, perbaiki gaya hidup, perbanyak mengonsumsi makanan kaya serat, dan jaga kebersihan diri sendiri maupun lingkungan. Pengobatan wasir juga dapat dilakukan.
Salah satu pengobatan wasir yang dapat membantu meringankan wasir adalah Ardium 1000 mg. Produk yang dikembangkan oleh Les Laboratoires Servier (LLS) dan dipasarkan oleh PT Servier Indonesia ini berbentuk tablet dengan kandungan MPFF original dari Perancis. Manfaatnya sudah dibuktikan melalui penelitian Untuk memperoleh Ardium 1000 mg, Anda dapat membelinya di apotek-apotek terdekat.
4. Kanker Kolorektal
Umumnya, kanker kolorektal dipicu oleh pertumbuhan polip yang abnormal di lapisan rektum (bagian ujung usus besar). Rektum ini menghubungkan pelepasan dengan bagian terpanjang usus besar. Untuk mendeteksi perkembangan abnormal rektum tersebut, Anda harus meminta tindakan skrining dari dokter.