Bagaimana Buang Air Besar Setelah Melahirkan
Kehidupan seorang wanita dari masa lajang, kemudian menikah lalu memiliki momongan pasti akan berubah. Terutama pada bentuk tubuh, sistem imun hingga sistem pencernaan seorang ibu. Semasa lajang, jika ada masalah kesehatan hanya berasal dari tubuh sendiri, namun jika sudah berbadan dua, jika terjadi masalah kesehatan pada tubuh, janin dalam kandungan juga bisa terkena efeknya.
Selama tubuh seorang wanita mengandung bayi, maka akan organ-organ jelas akan bergeser seiring perkembangan janin dalam kandungan. Hormon juga akan berfluktuasi hingga rahim menyusut kembali setelah bayi dilahirkan. Fenomena-fenomena tersebut normal terjadi pada tubuh seorang wanita hingga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi organ-organ pada sistem pencernaan. Selama mengandung hingga setelah melahirkan, sistem pencernaan seorang ibu juga mempengaruhi aktivitas buang air besarnya bahkan cenderung memberikan masalah pada sistem pencernaan.
Tak jarang masalah pencernaan yang mengarah pada susahnya buang air besar membuat beberapa ibu trauma untuk pergi ke kamar mandi. Apalagi jika dihadapkan untuk buang air besar yang sulit. Tidak lancarnya buang air besar pada wanita setelah melahirkan merupakan fenomena yang wajar. Meski proses buang air besarnya cenderung menyakitkan, anda tidak perlu merasa takut untuk melakukan aktivitas alami biologis tersebut. Berikut adalah beberapa masalah pencernaan setelah melahirkan. Apakah hal tersebut merupakan fenomena normal pada tubuh ataupun tidak dan bagaimana cara mengatasinya.
Masalah Buang Air Besar Setelah Melahirkan Itu Hal Yang Normal
Memiliki masalah sulit buang air besar bisa dirasakan siapa saja dari berbagai kalangan. Wanita hamil dan wanita yang baru saja melahirkan juga tak luput dari mengalami masalah ini. Pada wanita hamil, susah buang air besar biasa disebabkan oleh tekanan perut. Rahim yang membesar hingga waktunya melahirkan otomatis akan menyebabkan otot perut menekan area rektum. Sehingga wanita hamil juga mengalami masalah susah buang air besar dan itu hal yang wajar. Setelah persalinan, hal ini biasanya akan berlanjut. Susah buang air besar atau sembelit hingga diare akan turut menyertai sang ibu baru.