Penyebab Poop Berwarna Merah Maroon
Saat kita buang air besar, tentu akan ada kepanikan saat poop yang dikeluarkan berwarna tidak wajar. Contohnya adalah poop yang berwarna merah maroon atau berwarna menyerupai darah. Sebenarnya ada beberapa kemungkinan di mana poop berwarna merah darah meskipun bukan berarti poop tersebut memang berdarah.
Jika memang warna merah dari poop tersebut adalah darah, ada baiknya anda harus segera menghubungi dokter. Hal tersebut bisa saja menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri anda terutama pada sistem pencernaan. Namun, jika penyebab poop berwarna merah tersebut tidak jelas, cobalah mengingat kembali apa saja yang telah dikonsumsi oleh tubuh sejak terakhir kali anda buang air besar. Bisa jadi ada makanan yang anda konsumsi berwarna merah maupun orange.
Dalam dunia medis, poop berwarna merah memiliki istilah sendiri. Istilah untuk darah yang terlihat dalam tinja adalah hematochezia. Warna darah yang lebih cerah menunjukkan bahwa itu mungkin berasal dari sumber di saluran pencernaan bagian bawah seperti usus besar. Daripada di saluran pencernaan yang lebih tinggi seperti kerongkongan, lambung dan usus kecil. Untuk memastikan kondisi sebenarnya terkait apa yang terjadi pada tubuh anda ketika poop berwarna merah, seorang dokter harus mengobservasi darah dalam tinja untuk mendapatkan diagnosa.
Penyebab Tinja Merah Yang Bukan Darah
Beberapa jenis makanan yang berbeda dengan pewarna alami atau buatan dapat menyebabkan warna merah pada tinja. Warna tertentu terkadang terlihat seperti darah. Meskipun sebenarnya bukan. Ada baiknya memeriksa label dan kandungan bahan pada makanan. Terkadang makanan yang tidak berwarna merah masih memiliki kandungan lain yang bisa membuat poop menyerupai darah. Adapun beberapa jenis makanan yang sering dikonsumsi secara tidak sadar dapat membuat warna poop menjadi merah, makanan tersebut meliputi:
- agar agar atau ice cream yang berwarna merah
- jus, sup, buah tomat, buah naga, buah bit atau buah lain yang berwarna merah, ungu maupun orange
- serta makanan ringan atau berat yang diwarnai dengan pewarna makanan merah
Warna poop akan cenderung merah jika banyak mengonsumsi beberapa contoh makanan di atas. Namun jika anda tidak mengonsumsi satupun jenis makanan yang sudah disebutkan, berarti ada penyebab lain yang membuat warna poop menyerupai darah.
Tes Diagnostik Darah dalam Tinja
Darah di dalam poop dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan kondisi. Dari segi medis beberapa penyebabnya di antaranya adalah
- wasir atau ambeien
- polip pada usus besar
- fisura ani
- pendarahan divertikular
- penyakit radang usus
Untuk mengobatinya, seorang dokter perlu menentukan akar masalah atau mendiagnosa secara tepat dari mana sumber pendarahan. Hal ini erat kaitannya dengan obat serta penanganan yang harus dilakukan setelahnya. Untuk memberikan diagnosa medis, dokter akan melakukan langkah berikut:
- bertanya pada pasien terkait apa sajakah makanan yang dikonsumsi terakhir kali
- bertanya tentang perilaku atau perubahan yang terjadi terkait gangguan kesehatan
- bertanya terkait adakah riwayat sakit yang pernah dimiliki oleh seorang pasien
- sebagai pertanyaan penutup, dokter akan menanyakan apakah ada perubahan perilaku dan respon tubuh terhadap proses buang air besar yang mencakup riwayat frekuensi buang air besar yang terlalu sering, sembelit, serta kebiasaan saat buang air besar, yaitu lama durasi dan kecenderungan mengejan saat buang air besar
Penggunaan alat medis pada saat tes diagnostik mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab dan lokasi perdarahan yang tepat. Alat medis yang dimaksud seperti sinar-X, tes darah, kolonoskopi, gastroskopi, kultur tinja, dan studi barium. Beberapa tes pemeriksaan diagnostik seperti Quick Rectal Exam atau pemeriksaan rektal cepat juga akan diterapkan. Di mana pada teknisnya, dokter akan memasukan jari ke dalam anus pasien. Tentunya ada prosedur tambahan melakukannya dengan sarung tangan lateks (sarung tangan steril) serta menggunakan pelumas khusus hingga bius lokal jika diperlukan.
Kemudian akan diperiksa secara cepat ataupun perlu menggunakan tes lebih lanjut dalam lab. Dokter akan meminta pasien melakukan konsultasi kembali secepatnya terkait kondisi terbaru saat buang air besar serta kondisi poop. Apakah masih berwarna merah atau terdapat kandungan darah di dalamnya. Tidak menutup kemungkinan seorang dokter kemudian akan melakukan test FOBT (fecal occult blood test) untuk memeriksa darah dalam poop anda. Prosedurnya, dokter akan meminta sampel poop yang kemudian akan diperiksa lebih lanjut dalam skala laboratorium medis.
Penyebab Hematokezia
Jika mengacu secara spesifik terhadap penyakit tertentu, kemungkinan penyebab darah dalam tinja juga bisa salah satu dari penyakit berikut.
Wasir
Wasir merupakan gejala yang paling umum dan paling sering ditemui ketika seorang pasien mengeluhkan adanya darah atau poop berwarna merah. Sebenarnya ambeien atau wasir adalah bentuk varises yang dapat diartikan adanya pembekakan pembuluh darah di sekitar rektum. Di mana sering disebabkan oleh tidak lancarnya aliran darah pada pembuluh darah di sekitar anus dan rektum.
Terkadang darah dapat meluruh keluar dan terbuang melalui tinja saat tubuh melakukan penyembuhan diri. Gejala wasir antara lain adalah gatal pada anus, pendarahan saat buang air besar, nyeri, benjolan saat buang air besar dan benjolan sensitif di sekitar anus. Untuk mendiagnosis wasir, dokter perlu memeriksa anus untuk melihat apakah ada benjolan yang menonjol keluar di daerah anus.
Fisura Anus
Fisura ani adalah robekan pada lapisan saluran anus. Saluran anus adalah bagian pangkal atau ujung dari rektum sebelum anus. Fisura dapat terjadi pada siapa saja tetapi lebih sering terjadi pada usia paruh baya atau dewasa muda. Pada perkembangannya, kondisi fisura akan sulit untuk disembuhkan karena menyebabkan kejang pada sfingter. Gejala fisura antara lain adanya benjolan pada anus, darah merah cerah pada saat buang air besar, buang air besar yang menyakitkan dan tanda kulit bengkak. Fisura biasanya didiagnosis dengan pemeriksaan visual atau pemeriksaan anus oleh dokter. Kondisi fisura dapat terjadi saat kita memaksakan buang air besar dengan mengejan saat poop bertekstur keras atau saat sembelit, saat melahirkan hingga saat ulserasi wasir.
Pendarahan Divertikular
Divertikulum merupakan kantong berukuran kecil di usus besar yang menonjol keluar dari lapisan tipis pada dinding usus besar. Pasien yang memiliki kondisi divertikula pada usus besarnya disebut dengan divertikulosis. Dari penelitian, setidaknya ada sekitar 10% dari warga Amerika yang berumur di atas 40 tahun mengalami pendarahan divertikular.